PETERNAKAN DI PADANG PARIAMAN LESU, POPULASI MENURUN

Sektor peternakan di Padang Pariaman mengalami fluktuasi dalam 5 tahun belakang. Namun, umumnya grafik perkembangannya mengalami penurunan signifikan dibandingkan peningkatan.

Penurunan populasi peternakan di Padang Pariaman sudah tentu berimbas pada  produktivitas peternakan itu sendiri. Misalnya sapi dan kerbau. Penurunan jumlahnya secara langsung membuat  daging kedua mamalia itu berkurang produksinya di Padang Pariaman.

Begitu juga dengan  unggas. Penurunannya tidak saja dari produksi daging seperti ayam potong (pedaging) yang terjadi signifikan. Tetapi, teluar yang dihasilkan di Padang Pariaman juga berkurang akibat penurunan populasi  unggas ini.

Data ini dirangkum dari Kabupaten Padang Pariaman dalam Angka 2024, yang dipublikasi oleh BPS Padang Pariaman. Dalam data itu tampak peternakan di Padang Pariaman jenis mamalia, seperti sapi, kerbau dan kambing, serta unggas dominan menurun.

Untuk lebih jelasnya, semua akan diulas berdasarkan data-data tersebut. Berikut rangkuman perkembangan peternakan di Padang Pariaman dalam 5 tahun terakhir:

Untuk sektor peternakan  unggas, penurunan paling signifikan terjadi pada populasi  ayam pedaging atau ayah ras. Tahun 2023, populasinya 3.523.500 ekor. Jumlah yang turun jauh dibandingkan tahun 2022 yang mencapai 9.832.735 ekor.

Populasi  ayam ras di Padang Pariaman dalam 5 tahun terakhir, terbanyak di tahun 2022, yakni 11.150.979 ekor. Sedangkan tahun 2021 sebanyak 6.600.941 ekor, dan di 2020 berjumlah 6.115.346 ekor.

Penurunan populasi ayam ras yang signifikan di tahun 2023, menjadi gambaran sangat melesunya bisnis ayam pedaging ini. Bahkan, dapat disimpulkan bahwa 2023 menjadi kondisi tersulit dalam 5 tahun terakhir.

Untuk peternakan  unggas lainnya, seperti ayam buras atau ayam kampong, ayam petelur, serta itik, juga mengalami penurunan. Untuk ayam buras dan petelur, angkanya mengalami naik turun dalam 5 tahun terakhir. Sedangkan itik, terus mengalami penurunan populasi. Berikut rinciannya:

Sumber : Datiak.com, 2024

Penurunan populasi  unggas  produktif tentunya juga berefek pada telur yang dihasilkan. Dalam 5 tahun terakhir, jumlah produksi telur  ayam ataupun itik di Padang Pariaman terus mengalami penurunan. Data lengkapnya pada gambar di bawah ini:

Sumber : Datiak.com, 2024

Perkembangan Peternakan Mamalia

Peternakan jenis mamalia juga melihatkan tren yang agak melesu dalam 5 tahun terakhir. Berkurangnya populasi sapi dan kerbau, sudah tentu berdampak menurunnya produksi  daging di Padang Pariaman. Berikut data populasi dan produksi  daging sapi serta kerbau di Padang Pariaman periode 2019-2023:

Sumber : Datiak.com, 2024

Dalam lima tahun belakangan, penurunan populasi kambing juga terjadi di Padang Pariaman. Terbanyak terjadi di tahun 2022. Angka pengurangan jumlah kambing ini, sudah tentu berimplikasi pada jumlah kambing yang dipotong. Berikut data lengkapnya:

Sumber : Datiak.com, 2024

Kondisi peternakan di Padang Pariaman tak terkorelasi dengan pertanian yang dominannya melesu. Padi sebagai sumber ketahanan pangan, mengalami penurunan produksi padi dalam 5 tahun. Sedangkan sektor perkembunan, hanya kelapa yang mengalami sedikit pertumbuhan produksi.

Padahal, jika mengutip dari keterangan resmi Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman beberapa waktu lalu, pertanian dan peternakan dianggap sebagai salah satu sektor yang berkontribusi untuk meningkatkan ekonomi. (INF)
https://ouo.io/CHawl8n

Leave a comment

Design a site like this with WordPress.com
Get started